Sebelum memotret adalah esensial untuk paham menggunakan kamera. Belajar fotografi dengan menguasai kamera adalah senjatamu untuk membuat foto, maka paham menggunakannya adalah hal penting.
Berbeda dengan memotret menggunakan hp, pengaturan yang ada di kamera digital, baik itu DSLR, Mirrorless, atau bahkan kamera saku (pocket camera), biasanya lebih banyak pengaturannya. Tujuannya tentu saja untuk menghasilkan foto yang sesuai dengan kebutuhan.
Semakin mahal harga kamera, maka semakin banyak pengaturan yang ada di dalamnya. Karena biasanya kebutuhan profesional makin tinggi dan spesifik.
Kamera dibuat berdasarkan permintaan pasar, dalam hal ini adalah kebutuhan fotografer. Akan berbeda kamera untuk memotret pemandangan, jurnalistik, olahraga atau foto untuk iklan. Masing-masing memiliki kebutuhannya tersendiri.
Mari mulai dengan mengenali jenis kamera yang ada:
Belajar fotografi : Jenis-jenis kamera
1. Kamera range finder

Kamera Range Finder adalah kamera yang sudah tidak diproduksi lagi sekarang, salah satu merek paling mahal dan terkenal produsen kamera jenis ini adalah Leica.
2. Kamera Pro Summer

Kamera ini adalah perpaduan kamera DSLR dan kamera saku, secara gambar kualitasnya sebagus kamera DSLR entry level, atau bahkan lebih bagus. Contoh kamera jenis ini Canon G7X atau G12.
3.Kamera SLR/DSLR

Kamera SLR adalah singkatan dari Single Lens Reflex, kalau misal badan kameranya dibuka maka akan terlihat cermin yang digunakan untuk melihat viewfinder. Ini kebanyakan kamera digital saat ini. Kamera ini memiliki kelebihan lensa yang bisa diganti dan ringan sehingga mudah dibawa-bawa.
4. Kamera Mirrorless

Kamera generasi baru dari digital, perbedaannya dengan kamera DSLR adalah sudah tidak menggunakan prisma lagi. Viewfinder atau jendela bidiknya sudah elektronik. Lensa pun bisa diganti sama seperti DSLR, namun hati-hati yang menggunakan kamera ini untuk bekerja karena sensornya yang lebih cepat kotor dibandingkan dengan DSLR.
5. Medium Format

Medium format memiliki sensor yang lebih besar dari kamera DSLR atau Mirrorless full frame (ukuran sensor lebih besar 35mm).
Kamera ini kebanyakan digunakan untuk foto iklan atau landscape. Saat ini produsen kamera Large format utamanya ada tiga yaitu Mamiya, Hassleblad, dan Fuji.
6. Large Format

Kawan pemotret suka melihat film koboi atau film zaman dulu yang flash nya meledug, kamera yang digunakan itu adalah Large Format.
Kamera sudah hampir tidak ada yang menggunakan karena sudah tidak ada lagi yang membuat film untuk kamera ini. Ukuran film bukan gulunngan atau roll lagi, namun lembaran. Beberapa fotografer zaman dulu yang sering menggunakan kamera jenis ini adalah Ansel Adams.
Hari ini jenis kamera paling populer adalah mirrorless dan DSLR.
Selanjutnya kita akan membahas jenis-jenis sensor.
Jenis-jenis ukuran sensor kamera digital

Sensor yang ada pada kamera digital saat ini macam-macam, termasuk sensor yang ada di kamera hp.
Ada sensor large fromat, kemudian ada sensor 35mm untuk mirrorless dan DSLR, disebut juga full frame. Sensor full frame mengacu pada besarnya satu roll film, yaitu 35mm.
Kemudian ada sensor APS-C yang lebih kecil, umumnya ada di kamera amatir dan semi pro di Mirrorless dan DSLR. Penyebutan sensor yang lebih kecil dari full frame biasanya berlainan antara pabrikan kamera. Misalnya Nikon menyebutnya DX, namun rata-rata ukuran sensor ini disebut APS-C.
Ada juga micro four third yang lebih kecil umumnya digunakan Olympus, lalu ada sensor kamera hp yang lebih kecil. Namun besar sensor kamera hp saat ini masih terus berkembang, mungkin dalam 5 tahun akan bisa sebesar micro four third.
Kenapa kita membahas sensor? Supaya kalau kawan masuk ke komunitas fotografi minimal tahu apa yang dibicarakan oleh mereka.
Sekarang kita akan mulai memasuki eksposur di kamera.
Belajar fotografi: Eksposur di Kamera
Sebelum lanjut membahas mode pemotretan di kamera, kawan harus tahu dengan apa yang namanya segitiga eksposur. Kenapa? Karena memahami eksposur adalah dasar fotografi. Ini yang akan membuatmu terus jalan mempelajari fotografi.
Ada tiga hal yang mengatur eksposur dalam fotografi, yaitu Diafragma, Shutter Speed, dan ISO.
Diafragma lensa

Mari mulai diafragma dulu. Diafragma terletak di lensa kamera, berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke dalam kamera. Satuannya diwakili oleh f/number, semakin kecil angka, contoh: f/2.8 maka semakin besar intensitas cahaya yang masuk.
Jika menggunakan f/16 maka semakin kecil intensitas cahaya yang masuk dibanding menggunakan f/8.
Hal lain yang diatur oleh diafragma ini adalah Depth Of Field (DoF) atau kedalaman ruang fokus, semakin kecil DoF nya maka semakin sempit ruang fokusnya. DoF kecil bisa dicapai menggunakan f/number kecil misal, f/2.8.
Umumnya f/1.4 sampai f/2.8 digunakan untuk mendapatkan bokeh, bisa dilihat di pemotretan portrait dan macro.
Shutter Speed

Shutter Speed adalah kecepatan kamera untuk menangkap cahaya. Cara kerjanya adalah buka tutup rana yang diatur kecepatannya. Semakin besar angka shutter speed maka semakin cepat kecepatan buka tutup rana itu.
Contohnya shutter speed 500 lebih cepat dari shutter speed 125 atau 60. Shutter speed ini biasanya ditulis 1/500, artinya kecepatan ranannya 500 kali lebih cepat dari satu detik.
Sedangkan shutter speed yang melebihi satu detik ditulis “15, artinya rana membuka selama lima belas detik.
Memahami shutter speed ini penting karena akan menentukan ketegasan gambar. Misal jika kawan memotret sebuah objek yang cepat maka kecepatan shutter speed yang digunakan pun harus tinggi, misal 500 atau 250.
Untuk objek foto pemandangan shutter speed yang digunakan biasanya ada di kisaran 1/30 sampai 1/125.
Untuk foto malam biasanya menggunakan shuuter speed di atas satu detik. Misal “15, karena biasanya kamera akan membutuhkan waktu lebih banyak sehingga eksposur tersedia.
Untuk kamera mirrorless yang tidak memiliki rana, prinsip yang sama pun tetap bekerja dalam shutter speed.
Belajar fotografi: Kepekaan kamera terhadap cahaya, ISO.

Kita mulai dari ISO dulu. ISO adalah satuan kamera untuk kepekaan kepada cahaya. Semakin ISO turun maka kepekaan cahayanya makin rendah. Contohnya misal ISO 200 lebih peka terhadap cahaya dibanding ISO 100.
Untuk pemotretan pagi sampai sore hari ISO yang umum digunakan adalah 100 sampai dengan 400. Untuk pemotretan dalam ruangan ISO yang digunakan adalah 400 sampai 1600. Sedangkan untuk pemotretan malam maka ISO yang digunakan adalah 800 sapai 10.200
Penting memahami kalau ISO semakin tinggi membuat noise semakin muncul. Namun kamera high end (seri paling tinggi) dari semua brand memiliki tingkat noise yang baik. Khususnya kamera Sony dan Fuji yang memiliki kejernihan gambar luar biasa meskipun menggunakan ISO tinggi, namun terbatas pada seri High End saja.
Untuk foto malam yang lebih baik selalu gunakan ISO rendah dan tripod agar minim noise dan tidak goyang (shaking).
Ketiga elemen ini, Diafragma, Shutter speed, dan ISO membentuk segitiga eksposur. Mengubah salah satu elemen ini, maka akan mempengaruhi yang lainnya.
Untuk eksposur akan dibahas lebih lanjut di artikel lain ya, kawan.
Contohnya anda memotret dengan ISO 100 dan mendapatkan shutter speed 1/125 dan Aperture f/11. Ketika mengubah ISOnya jadi 200, maka otomatis foto akan lebih terang satu stop. ISO 200 anda akan mendapatkan Shutter speed 1/125 dan f/16.
Belajar fotografi: Exsposure Value atau Nilai Eksposur

Exposure Value menentukan sebuah foto cahayanya normal atau tidak. Misalnya jika sebuah foto terlalu gelap saat memotretnya maka akan disebut dengan under expose, jika terlalu terang disebut over expose.
Eksposur ini diatur oleh tiga elemen di atas, yaitu shutter speed, diafragma, dan ISO.
Untuk menentukan sebuah foto pas atau tidak eksposurnya, semua kamera digital memiliki metering.
Metering ini adalah sebuah alat built-in pada kamera yang berfungsi mengukur cahaya.
Jika kawan menekan tombol shutter release (tombol untuk jepret) setengah, maka di dalam view finder akan muncul gambar seperti di bawah:
Setiap pabrikan kamera memiliki desain yang berbeda untuk metering-nya, namun mereka semua bekerja dengan menggunakan prinsip yang sama. Misalnya Nikon plus nya di kanan tapi Canon malah yang minus di kanan.
Hal paling penting yang harus kawan ketahui adalah apa yang disebut metering kamera normal terletak di tengah (0) seperti gambar di bawah:

Selain normal, eksposur Value biasanya ditunjukkan dengan +1,+2, dan seterusnya artinya over expose satu step, dua step, dan seterusnya.
Sedangkan untuk -1,-2, dan seterusnya adalah under expose 1 step.
Namun di kamera digital exposure value (EV) bisa dibuat menjadi 1/3 step. Jadi biasanya yang adalah +0.3, +0.7, dan +1. Sehingga pengaturan eksposur yang dimiliki kamera lebih luas.
Exposure value step juga diterapkan ke dalam elemen segitiga eksposur. Misalnya ISO 200 itu satu step lebih tinggi dibanding ISO 100.
Shutterspeed 1/30 itu under satu EV dibading 1/60 dan diafragma f/8 itu over satu step dibanding f/11.
Gimana masih mengikuti tulisan ini?
Belajar fotografi: Sebuah Tips buat cepet paham
Mari kita lanjutkan dengan bagaimana kebiasaan atau habit yang baik dalam memotret sehingga anda tidak repot.
Gampang saja, selalu setting ISO di awal, kalau memotret di outdoor pada pagi atau siang hari set ISO di 100 atau 200. Jika sore hari gunakan ISO 400, jika malam hari gunakan ISO 800 atau 1600.
Jika memotret objek yang cepat gunakan shutter speed tinggi, minimal 1/250, jika memotret pemandangan 1/60 atau 1/125 juga tak mengapa asal tangannya jangan goyang ya. Lalu setting bukaan besar misal f/2.8 atau f/5.6
Selalu setting ISO di awal, untuk shutter speed dan diafragama akan mengikuti.
Tips ini hanya panduan untuk kamu yang baru mempelajari mengoperasikan bodi kamera DSLR, ingat setting ISO dan salah satu antara shutter speed dan diafragma agar kamu mudah memotret.
Belajar fotografi: Mode motret di kamera

Ada beberapa mode umum yang ada hampir di semua kamera. Umumnya yang baru belajar fotografi akan memotret menggunakan mode auto.
Mode auto
Tidak salah, dan tidak apa-apa sebenarnya. Namun mode ini memiliki banyak keterbatasan, misal dia akan menaikkan ISO otomatis jika metering menganggap tempatnya gelap. Atau melambatkan shutter Speed dan menggunakan diafragama yang lebih besar.
Gunakan mode ini jika kalian belum paham mode-mode dalam kamera kalian dan masih belajar menggunakan komposisi foto.
P, Program
Mode P adalah singkatan dari Program, sangat mirip dengan mode auto yang membedakan hanyalan mode ini tidak akan mengubah ISO.
Jika kalian misal set sebuah ISO di 400 dan ternyata masih lambat, maka dia akan mengatur kamera untuk menyesuaikan shutter speed dan diafragma saja.
Tips: Gunakan mode ini jika kalian ingin coba-coba ISO dan belum paham cara mengatur shutter speed dan diafragma.
Manual mode (M)
Mode manual adalah ketika memilih untuk mengatur sendiri shutter speed dan diafragmanya. Mode ini sangat berguna jika digunakan dalam memotret dalam pencahayaan yang sulit.
Gunakan moda ini jika kawan berlatih memotret, karena kalian harus mengatur Shutter Speed dan Diafragama sendiri, maka kawan akan mendapatkan pemahaman cara menggunakan kamera ini.
S atau Sv, Shutter Priority
Shutter Priority adalah mode pemotretan dimana ISO dan shutter speed diatur manual oleh si fotografer, sedangkan diafragma menyesuaikan dengan shutter speed secara otomatis.
Mode ini sangat berguna untuk memotret objek yang membutuhkan kecepatan tinggi. Misalnya olahraga, balapan, atau foto panggung (sehingga si musisi tak blur karena shutter speed kurang tinggi.)
Mode sering saya gunakan dalam bekerja yang membutuhkan shutter speed yang tinggi agar objek dalam foto tidak blur karena shutter speed yang rendah.
Aperture Priority, disingkat AV atau A
Mode ini kebalikan dari shutter priority karena yang diatur secara manual hanya ISO dan aperture (bukaan), jadi yang kita atur hanya diafragamnya saja.
Gunakan mode ini jika membutuhkan DOF (Depth of Field) yang konsisten. Misal menggunakan f/8 atau f/11 ketika memotret pemandangan.
Mode ini biasanya digunakan ketika memotret produk, macro, atau pemandangan, karena kebutuhan DoF yang harus konsisten.
Moda-moda ini kadang berbeda penyebutannya untuk tiap pabrikan kamera. Contohnya aperture priority di kamera Nikon disebut A, kalau di Canon disebut Av.
Namun hanya beda penyebutan saja, secara sistem sama semuanya.
Infografis tombol shortcut kamera

Shortcut ini biasanya berbeda tergantng seri kamera dan pabrikannya. Namun biasanya letaknya saja berbeda. Hampir semua kamera dari amatir ke profesional memiliki shortcut ini.
Untuk mengaktifkan tekan tombol sambil memutar pengatur Aperture, Shutter Speed, atau pun Pad multifungsi.
Belajar fotografi: Format Penyimpanan foto.
Ada beberapa format penyimpanan foto yang direkam oleh kamera. Apa saja yang membedakannya? Sederhana sekali sebetulnya.
Jpeg
Ini adalah format paling umum yang ada di kamera, ketika kita mengambil banyak gambar untuk pemotretan event misalnya. Maka yang kita perlukan adalah memotret dengan Jpeg.
Jpeg adalah format yang digunakan ketika membutuhkan kecepatan. Banyak digunakan ketika memotret olahraga, foto panggung, dan event.
Raw file
Raw file agak sulit untuk menjelaskannya karena disebut sebagai file elektronik sebuah kamera. Masalahnya format raw ini berbeda-beda tiap pabrikannya.
Misalnya Raw nikon jenis filenya adalah .NEF, untuk Iphone adalah .Heic, untuk Sony .ARW dan seterusnya.
Masalahnya ketika bekerja dengan file RAW maka kita harus mengkonversi file tersebut menjadi JPEG. Untungnya tersedia secara online.
Salah satu software yang bisa membaca file Raw ini adalah Photoshop Camera Raw dan Adobe Lightroom. Untuk saat ini saya tidak tahu apakah program seperti ini ada di hp atau tidak.
Tips: Gunakan Raw jika kalian butuh file untuk diedit nanti. Misalnya ketika melakukan pemotretan fashion, produk, atau pemandangan.
Raw sendiri juga memakan ruang cukup besar di SD card, biasanya sekitar 18MB per fotonya. Di SD card berkapasitas 32 GB yang saya gunakan untuk memotret RAW di kamera Nikon D7100, hanya cukup sekitar 600 foto.
Belajar fotografi : Kualitas penyimpanan gambar
Kualitas penyimpanan gambar ini diatur ketika kawan pemotret membutuhkan ruang banyak dan pengaturan ini hanya berlaku untuk JPEG untuk Raw tidak bisa diatur. Hanya beberapa kamera yang bisa mengatur kualitas file RAW.
Kualitas penyimpanan kamera ini diatur dalam beberapa tingkat:
Small
Kualitas ini digunakan ketika kawan membutuhkan ruang besar yang cukup memuat ribuan gambar. SD Card berkapasitas 16 GB pun akan cukup menampung ribuan gambar jika menggunakan kualitas small ini.
Namun dari segi warna, besarnya gambar, kualitas foto ini terbilang jelek.
Medium
Medium adalah kualitas sedang. Kompresi warnanya masih lumayan dan ukuran gambar masih besar lah.
Gunakan kualitas ini jika kawan memotret liburan dengan keluarga untuk memotret dalam jumlah lumayan banyak dan masih ingin mengeditnya sedikit.
Fine Quality
Fine quality adalah kualitas tertinggi JPEG yang masih bisa didapatkan kamera. Kompresi warnanya tak terlalu parah dan kawan masih bisa edit secara lumayan foto ini.
Fine Quality juga masih digunakan oleh fotografer profesional yang menginginkan kecepatan dengan kualitas file foto yang lumayan.
Belajar fotografi: White Balance

White Balance adalah sebuah pengaturan yang menyingkirkan warna tidak natural. Misalnya foto dari kamera kalian warnanya agak biru.
White balance ini umum di semua kamera. Untuk kamera DSLR dan Mirrorless semuanya sudah memiliki pengaturan White Balance (WB). Di kamera pocket hanya beberapa saja yang tersedia, begitu juga dengan hp.
Mengatur white balance itu penting sebelum melakukan pemotretan, karena ini akan mempengaruhi warna umum yang ada dalam sebuah foto.

Untuk pembahasan tentang warna dan mood dalam fotografi silakan baca artikel membangun moods dalam fotomu.
Auto White Balance (AWB)
AWB adalah pengaturan white balance dimana kamera akan otomatis mengatur sendiri WB sebuah foto. Paling enak digunakan untuk pemotretan yang banyak jenis cahayanya, misalnya kamu memotret di antara cahaya lampu dan matahari sore.
Kamera yang ada di pasaran saat ini sudah cukup baik pengaturan AWB-nya, hanya sedikit kondisi pemotretan menantang yang bisa membuat kamera ini salah mengatur WB.
Tips: Jika kalian memotret di malam hari AWB adalah pilihan yang lumayan tepat.
Daylight
Pengaturan WB ini umumnya digunakan ketika memotret dalam pencahayaan luar ruangan yang natural. Biasanya hasil lumayan netral kalau kawan memotret pemandangan.
Gunakan WB ini jika kalian memotret di luar ruangan agar warna yang dihasilkan kamera lumayan netral.
Tungsten
WB ini adalah pengaturan warna dimana semua warna terlihat agak biru. Kenapa hal ini terjadi? WB ini digunakan untuk pemotretan dalam ruangan dimana bohlamnya warna kuning.
Sehingga kamera mencoba menetralkan warnanya menggunakan warna biru, untuk pemotretan luar ruangan WB ini tidak cocok digunakan, karena cenderung membuat biru warna foto.
Fluorescent
WB ini adalah cara kamera menghilangkan warna tidak natural yang dihasilkan oleh lampu neon atau bohlam putih.
WB ini membuat kulit agak menguning yang menetralisir warna kebiruan yang dikeluarkan oleh warna bohlam. WB ini jarang digunakan karena biasanya edit wb bisa dilkukan nanti.
Namun jika kawan butuh hasil secara netral dan diberikan kepada klien secara cepat, mengganti pengaturan wb ke Fluorescent adalah cukup.
Flash
Flash adalah WB yang digunakan untuk membuat kontras tidak tinggi. WB ini digunakan ketika memotret menggunakan flash atau lampu foto studio.
Karena warna flash yang cenderung netral (putih), biasanya kontras dibuat tidak terlalu tinggi.
Kelvin
Kelvin adalah WB yang digunakan kalau kawan mengatur warna foto sendiri, dimana ketika angka di kelvin semakin tinggi maka akan semakin putih, sedangkah semakin rendah maka akan semakin merah.
WB ini hanya digunakan ketika fotografer tidak bisa menggunakan warna netral.
Custom WB
Custom WB digunakan ketika si fotografer ingin mengatur warna suhu foto sendiri. Pengaturan Custom WB hanya digunakan oleh fotografer jika ingin menciptakan suhu warna yang khusus atau berbeda.
Aturan paling sederhana menggunakan WB, gunakan terus AWB sampai ketika warna yang dihasilkan tidak natural. Baru cari-cari WB lain yang kira-kira sesuai dengan permukaan.
Belajar fotografi: Picture Style
Ini adalah bagian terakhir dari pengoperasian kamera. Picture Style adalah bagaimana kamera menangkap warna dan ketajaman gambar yang digunakan untuk editing nanti.
Secara default biasanya kamera menggunakan Neutral Picture Style, dimana semua warna normal, intensitas tidak tinggi, begitu juga dengan ketajaman gambar dan kontrasnya.
Tips: Picture Style harus diakses melalui menu -> Shooting menu -> Picture Style
Mari mulai bahas picture style satu persatu.
Standard
Picture style standard paling umum digunakan secara default di kamera. Gambar tidak terlau tajam, warna tidak terlalu pekat intensitasnya. Picture style ini yang secara warna tidak tajam, namun enak untuk melakukan editing nantinya.
Picture style ini digunakan jika ingin edit lagi nanti di komputer atau hp.
Vivid, faithful, dst
Vivid adalah picture style yang memuat siturasi warna tinggi. Gunakan picture style ini jika kawan ingin mendapatkan foto yang lebih colorful.
Neutral
Neutral adalah picture style yang paling dekat secara nyata dengan pemandangan atau objek yang kawan foto. Picture style ini paling umum di banyak brand kamera.
Secara default ini picture style yang digunakan kamera.
Monochrome
Monochrome biasanya digunakan kamera untuk membuat foto hitam putih, namun dibandingkan dengan hasil dari negatif film. Foto yang dihasilkan kurang nendang, biasanya agar mencapai seperti feel dari kamera film maka dilakukan editing lebih lanjut menggunakan kamera ini.
Portrait
Picture style ini menggunakan standard sebagai base potretnya namun secara skin tone (warna kulit) hasil yang digunakan kamera ini terasa lebih natural.
Gunakan picture style ini jika memotret potret close up seseorang
Landscape
Adalah Picture style yang digunakan dalam memotret pemandangan, foto yang dihasilkan biasanya memiliki warna yang terasa lebih natural dibandingkan vivid.
Flat

Flat adalah picture style yang digunakan ketika memotret foto untuk menyamakan warnanya. Dari mulai kontras, warna, hingga kecerahan terasa seperti over expose. Hal ini wajar karena picture style ini digunakan untuk mereka yang ingin edit warna, kontras, dan kecerahan.
Dalam pembuatan video picture style ini merupakan paling umum digunakan. Namun biasanya hanya tersedia di kamera High end seperti Nikon 810, Canon 5D, dan Sony A7s.
Untuk edit menggunakan picture style yang flat ini, silakan baca cara edit foto keren pemandangan dan cara edit foto di photoshop.
Semua picture style seringnya bernama berbeda untuk tiap brand camera. Namun kesamannya semuanya bisa diatur sendiri nantinya.
Jika kamu baru belajar memotret gunakan standar atau neutral untuk warna natural. Picture style yang lain bisa kamu ganti ketika edit menggunakan file RAW.
Belajar fotografi: Istilah lain di kamera.
Bracketing
Bracketing, sebuah fitur ketika kamera mangambil tiga gambar dengan exposure value yang berlainan. Ketika fitur ini diaktifkan maka kamera akan mengambil tiga gambar dalam sekali jepretan. Kamera akan mengambil foto dengan exposure value -1, normal, dan +1.
Bracketing bisa diatur value nya, bisa jadi -3, normal, dan +2. Namun pengaturan ini biasanya hanya tersedia dari mulai kamera semi profesional.
Exposure Compensation
Fitur ini digunakan untuk membuat light meter di kamera secara otomatis menganggap normal eksposur yang tidak normal. Gunakan kompensasi eksposur -2, agar under expose -2 menjadi normal di light meter kamera.
Pop-up Flash atau Built-in Flash
Flash bawaan di kamera ini biasanya sudah tersedia di hampir semua jenis kamera digital, kecuali kamera profesional. Alasannya adalah untuk membuat jendela bidik atau view finder yang lebih terang.
Terletak di atas jendela bidik, dikeluarkan dengan memencet tombol yang dengan logo flash.
Flash Compensation
Ini adalah tombol yang digunakan untuk mengatur kekuatan flash. Tekan tombol ini sambil lihat di bagian menu untuk menurunkan atau menaikkan kekuatan flash.
Focus setting
Focus Setting ini digunakan untuk membuat kamera menggunakan auto atau manual focus.
Lens Release
Tombol ini dipencet sebelum mencopot lensa dari kamera, tombol ini tersedia untuk semua kamera DSLR dan Mirrorless.
Continuous shot
Continues Shot adalah mode pemotretan yang digunakan pewarta foto olahraga agar bisa mengambil momen. Shortcut di kamera biasanya disebut CL (Continous Low) dan Continous HIgh. Mode pemotretan ini bekerja dengan memecet shutter release dan kamera akan terus-terusan mengambil gambar.
Belajar fotografi: Kesimpulan
Dengan memahami bagaimana cara kamera bekerja maka kawan pemotret akan lebih baik dari fotografi. Jika merasa pusing dengan istilah-istilah yang baru dikenal ini, tak mengapa, namanya juga proses buat bisa.
Untuk pemotretan selalu setting ISO dan WB di awal.
Jika bingung menggunakan WB selalu gunakan AWB.
Untuk yang sedang belajar fotografi selalu gunakan moda Manual agar cepat paham. Untuk pekerjaan gunakan mode S atau A.
Untuk kualitas gambar ketika latihan gunakan JPEG fine, gunakan RAW hanya jika kawan mau lanjut edit.
Setelah membaca ini kawan bisa lanjut mempelajari Dasar Pencahayaan (Lighting) Dalam Fotografi.
Semoga artikel ini membantu dan cepat membuatmu paham. fotografi Sampai jumpa di artikel lainnya.
4 Comments
Nurul Sufitri
Maret 8, 2020 at 9:41 pmWaaaahhhh….. aku seneng banget sama tulisan Mas Zaki ini 😊 Bacanya pelaaaan2 deh, biar mapah..paling tidak kan agak terbuka pikiranku ini hahaha. Emang kudu dipraktekkan setiap hari ya misal cek setting, WB kayak gimana macam2nya, ISO dll. Tapi aku pernah motret sore hari ga pake ISO 400, 200 juga bisa kan ya ? Hihi..nanti mau dicoba lagi ah. Paling sering pakai P n suka belajar framing gitu. Dikit2 aja dulu biar ga puyeng hehehe 😄 makasih banyak yaaa …. aku jadi nambah pengetahuan teknik dasar kamera 😍 Masih belajar yang komsep segitiga itu 😁 Pakai A buat motret bokeh max 45 cm jarak dari objek ke kamera krn lensaku msh bawaan 3.5.
kojacky
Maret 10, 2020 at 7:41 pmHalo Mbak Nurul. Untuk pemotretan kapan saja ya ISO bisa diatur sesuka hati. Namun kalau pencahayaan redup dan menggunakan ISO rendah, biasanya foto agak goyang karena shutter speed rendah. Untuk itu saya sarankan menggunakan ISO tinggi, kecuali motretnya pake tripod dan objek foto tidak bergerak cepat.
Iya pelan-pelan aja mbak dan sering motret. Nanti akan terbiasa juga kok dengan semua istilah fotografi ini.
Raja Unik
Maret 9, 2020 at 9:50 amthanks tutorialnya, bermanfaat sekali
rajaunik(dot)co(dot)id
kojacky
Maret 10, 2020 at 7:42 pmYa, terima kasih sudah mampir ya