• Garis Warna
  • Foto Tips
  • Dasar Fotografi
  • Kabargrafi
  • Sosok Fotografer
  • Dukung Kami
Garis Warna
Garis Warna
  • Garis Warna
  • Foto Tips
  • Dasar Fotografi
  • Kabargrafi
  • Sosok Fotografer
  • Dukung Kami
  • Follow
    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
Sosok fotografer Indonesia, pahlawan dibalik lensa proklamasi
Frans dan Alex Mendur bersaudara, sosok fotografer Indonesia, pahlawan dibalik lensa yang mendokumentasikan perjuangan Indonesia
Home
Sosok Fotografer

Sosok fotografer Indonesia, pahlawan dibalik lensa proklamasi

Agustus 21st, 2019 Muhammad zaki Alimudin Hots, Sosok Fotografer 2 comments

Halo wankawan semua, harusnya artikel ini tayang pada 17 Agustus, namun karena saya punya banyak kesibukan ternyata tidak bisa tayang, untuk itu pada hari ini saya akan share sebuah cerita tentang sosok fotografer Indonesia foto proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, mereka adalah Mendur bersaudara.

Mereka adalah fotografer yang memotret, kabur dari razia Jepang, kemudian mencetak foto proklamasi ini, bagi sejarah Indonesia dan fotografi, ini adalah sebuah foto yang menangkap momen paling penting dalam munculnya Indonesia.

Frans dan Alex Mendur yang datang dari etnis minahasa ini menjadi salah satu figur dalam dunia fotografi dan sejarah Indonesia dalam merekam masa revolusi Indonesia. Sampai saat ini mereka berdua adalah salah satu tokoh penting dalam dunia fotografi Indonesia.

Biografi Fotografer Indonesia, Frans dan Alex Mendur

Pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno di kediamannya di Jakarta
Pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno di kediamannya di Jakarta

Alexius “Impurung” Mendur adalah anak pertama dari keluarga Agustus Mendur dan Ariantje Mononimbar. Dia lahir di Kawangkoan, Manado, pada 7 November 1907. Ketika berumur 15 tahun Alex bergegas ke Batavia untuk belajar fotografi dari Anton Najoan, fotografer Java Bode yang juga orang Minahasa.

Setelah itu, Alex menjadi juru potret di studio kenamaan Luyks and Charls & van Es & Co hingga suratkabar Java Bode dan majalah Wereld Nieuws en Sport in Beld pada 1930-an.

Frans “Soemarto” Mendur lahir pada 16 April 1913. Pada usia muda, dia meninggalkan kampung halaman menuju Surabaya. Dia lalu pergi ke Batavia dan bertemu dengan kakaknya. Setelah belajar fotografi dari sang kakak, Frans menjadi wartawan Java Bode.

Di masa pendudukan Jepang, Alex dan Frans menjadi pewarta foto kantor berita Domei, Asia Raya, dan Djawa Shimbun Sha. Tak lama setelah proklamasi kemerdekaan, Frans ikut mendirikan harian Merdeka. Alex ikut bergabung. Mereka kemudian memilih keluar dari Merdeka dan mendirikan IPPHOS.

Pada saat ini fotografi merupakan peralatan yang mahal, baik dari kamera, lensa, dan tentu saja filmnya. Tidak seperti sekarang, kamu punya hp seharga 1 juta saja sudah bisa mengambil foto.

Frans Mendur hanya tak sengaja mendengar kabar dari Harian Asia Raya. Begitu juga dengan kakaknya, Alex Mendur yang berprofesi sebagai fotografer kantor berita Jepang waktu itu. Meski tidak ada yang memerintahkan untuk keduanya mengambil foto saat teks Proklamasi dibacakan.

Dengan mengendap-ngendap, Frans dan Alex Mendur merapat ke kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No 56, Cikini, Jakarta tepat pukul 05.00 pagi. Hal itu dilakukan agar tidak kepergok patroli militer Jepang.

“Saya sendiri semula tak percaya,” tutur Frans, seperti dituliskan Hendri F Isnaeni, dalam buku 17-8-1945: Fakta, Drama, Misteri (2015).

Menjelang pukul 10 pagi Soekarno-Hatta dan tokoh nasional lainnya ke luar dari rumah, para hadirin berdiri, kemudian tak lama, pidato proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dimulai.

Alex dan Frans Mendur berhasil mendokumentasikan detik-detik menentukan dari proklamasi kemerdekaan dengan roll film dan kamera Leica, tapi tidak berhenti di sana saja. Mereka dengan IPPHOS (Indonesia Pers Photo) juga mendokumentasikan semua peristiwa dalam masa revolusi Indonesia, termasuk Malari, Bandung Lautan Api, sampai dengan Konferensi Asia-Afrika.

Sebagai bagian dari dunia jurnalistik Indonesia serta pewarta foto Indonesia dalam masa revolusi Indonesia, mereka berdua jadi sumber dan rujukan, serta pahlawan yang mendokumentasikan perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya.

Perjuangan mencetak dan mendistribusikan foto proklamasi

Momen setelah pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno, didokumentasikan oleh Frans Mendur
Momen setelah pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno, didokumentasikan oleh Frans Mendur

Sehabis Frans dan Alex Mendur memotret momen proklamasi, tak lama serdadu Jepang merazia mereka berdua, tentu untuk menemukan dan memusnahkan negatif film foto proklamasi di kediaman Bung Karno.

Usaha untuk mempublikasikan foto proklamasi di media nasional pun dihambat oleh serdadu Jepang.

Sayangnya negatif milik Alex Mendur ditemukan dan dihancurkan oleh serdadu Jepang. Untungnya Frans Mendur berhasil menyembunyikan negatif foto itu dengan cara menguburnya di bawah pohon di halaman kantor berita Asia Raya.

Foto proklamasi ini baru diterbitkan 17 Februari 1946 dalam penerbitan khusus “Nomor Peringatan Enam Bulan Republik” yang diterbitkan Harian Merdeka.

Mendur bersaudara berjuang dengan cara mereka sendiri, yaitu mendirikan kantor berita foto yang profesional dan independen.

Setelah keluar dari Harian Merdeka, Mendur bersaudara mendirikan IPPHOS (Indonesia Pers Photo), bersama kakak-beradik Justus K. Umbas dan Frans “Nyong” Umbas, Alex Mamusung, serta Oscar Ganda.

Foto-foto proklamasi hanya sebagian dari peran mereka dalam mendokumentasikan perjuangan Indonesia di masa revolusi. 

Meskipun karya foto Mendur bersaudar abadi, IPPHOS sendiri mati, ia pernah mencoba bertahan di Kampung Melayu dalam ruangan gelap, pengap, dan sempit, seringkali dilanda banjir.

Pada 2004, kantor berita Antara mengelola koleksi penting dari IPPHOS.

Momen dan cerita dalam sebuah foto

Foto dari IPHHOS ketika Konferensi Asia Afrika digelar pertama kali di Bandung. Sumber

Foto jurnalistik selalu erat kaitannya dengan momen, karena menentukan tentang cerita apa yang disampaikan dalam foto tersebut.

Momen tidak hanya berarti rentetan kejadian, dalam bahasa visual momen bisa menjadi klimaks cerita atau sebuah foto yang mewakili cerita itu.

Dalam foto proklamasi ini, Alex Mendur berhasil menangkap detik yang menentukan (Decisive Moment), tentang bagaimana Indonesia merdeka, tidak ada foto lain yang lebih mewakili kemenangan Indonesia atas penjajahan dibanding foto ini.

Sayangnya foto proklamasi oleh frans mendur negatif filmnya disita dan dihancurkan oleh pasukan Jepang. Jadi kita tidak tahu foto proklamasi versi Frans ini.

Fotografi tidak pernah jadi seni yang hanya membuat foto bagus saja, namun dia juga menangkap momen yang akan hilang. Dalam foto ini sejarah kemenangan Indonesia atas penjajahan tergambar dengan begitu gamblang dan tanpa basa-basi.

Jurnalistik pada esensinya selalu melaporkan kabar penting untuk khalayak. Foto ini berperan sebagai sebuah pesan bahwa bangsa kita sudah merdeka, meskipun perjuangan belum usai. Pesan ini perlu didistribusikan di media massa, dan Harian Merdeka memberitakannya, mengabari kalau kita sudah merdeka!

Di sini saya bertanya-tanya tentang siapa lagi pewarta foto kita yang akan menangkap detik yang menentukan seperti ini lagi? 

Indonesia, sebagai bangsa dan negara masih memiliki perjalanan yang panjang, dan saya sebagai pecinta fotografi masih menunggu momen foto seperti ini terbit.

Berterimakasihlah pada dua pahlawan nasional ini, karena dengan kamera mereka menangkap momen menentukan untuk kita dan kita bisa menikmati bukti kemerdekaan.

Dan jika suatu saat ada wankawan yang pergi ke Talikuran, Minahasa, mampirlah ke Museum Mendur bersaudara dan apresiasi perjuangan mereka lewat fotografi untuk Indonesia.

Referensi:

Historia.id

Kompas

  • Tags
  • Fotografer Indonesia
  • kemerdekaan
  • pembacaan teks proklamasi Indonesia 1945
  • sosok
  • sosok fotografer
Facebook Twitter Google+ LinkedIn Pinterest
Next article Adobe Lightroom Tutorial PC/Mac Untuk Fotografer | Terapi Fotografi
Previous article ASUS VivoBook Ultra A412DA, rekomendasi laptop ringkas untuk traveller

Muhammad zaki Alimudin

Seorang penulis dan penikmat fotografi, baik dari sisi apresiasi dan berkarya. Masih belajar tentang banyak hal. Yuk kenalan juga di media sosial saya.

Related Posts

Tutorial Photoshop Untuk Cara Edit Fotografi Pantai Yang Dramatis Foto Tips
Juni 1st, 2020

Tutorial Photoshop Untuk Cara Edit Fotografi Pantai Yang Dramatis

14 Tips Fotografi Pantai yang Bikin Karyamu Keren Foto Tips
Mei 18th, 2020

14 Tips Fotografi Pantai yang Bikin Karyamu Keren

34 Foto Jurnalistik Paling Terkenal yang Mengubah Dunia Hots
Maret 23rd, 2020

34 Foto Jurnalistik Paling Terkenal yang Mengubah Dunia

2 Comments

  1. Iwan wahyudi
    September 17, 2019 at 10:12 pm Reply ↓

    Ulasan yang bagus Mas Zaki

  2. Iwan
    Oktober 3, 2019 at 1:31 pm Reply ↓

    Good News Gan

Leave a Reply Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Must Read

Kabar kamera: Olympus Menjual Divisi Kameranya

Kabar kamera: Olympus Menjual Divisi Kameranya

Kabargrafi Jun 27th, 2020
Belajar Jadi Fotografer Profesional: Pencahayaan (Lighting) Fotografi Dasar Fotografi

Belajar Jadi Fotografer Profesional: Pencahayaan (Lighting) Fotografi

Jun 24th, 2020
Tips Memilih Kamera Vlog Untuk Membuat Video Youtube Kabargrafi

Tips Memilih Kamera Vlog Untuk Membuat Video Youtube

Jun 5th, 2020
Tutorial Photoshop Untuk Cara Edit Fotografi Pantai Yang Dramatis Foto Tips

Tutorial Photoshop Untuk Cara Edit Fotografi Pantai Yang Dramatis

Jun 1st, 2020
Tips memilih Laptop untuk edit foto dan video, desain juga Dasar Fotografi

Tips memilih Laptop untuk edit foto dan video, desain juga

Mei 28th, 2020
Review 5 Web Edit Foto Online, Edit Foto Keren Biarpun Spek Kentang Foto Tips

Review 5 Web Edit Foto Online, Edit Foto Keren Biarpun Spek Kentang

Mei 26th, 2020

Cari sesuatu yang lain?

tweeter feed

Tweets by @GarisWarna

Instagram Feed

Something is wrong.
Instagram token error.
Follow

Gabung buat menikmati artikel lainnya

Iklan

  • Contact us
  • About us
  • Back to top

Gabung buat menikmati artikel lainnya

Iklan

About us…

Garis Warna - Pengajar Bijak Fotografi Digital dan Media Komunitas Fotografer. kami adalah garis warna, sebuah media yang bergerak di Fotografi. Memuat berbagi macam kabar seputar Teknologi, berita sekaligus materi tutorial fotografi. Jadi kalian bisa mantengin kabar terbaru sekaligus mendapatkan ilmu fotografi yang bermanfaat di sini.

kita member dari sini lho!

Warung Blogger
Garis Warna © 2016. All rights reserved.
Design By