Dalam setiap foto yang enak dipandang, karya-karya tersebut sebenarnya memiliki mood dalam fotonya yang telah diciptakan oleh si fotografer. Tips fotografi dalam tulisan dibawah ini bakal bikin kamu bisa membangun moods dalam karya fotografi kamu.
moods atau nuansa dalam fotografi bisa ditangkap, dimodifikasi dan diciptakan. Tergantung kejelian kamu melihat beberapa elemen terpenting dalam fotografi. ada beberapa elemen gambar yang sangat mempengaruhi moods atau nuansa foto kamu. Silahkan dibaca tips fotografi untuk menangkap mood dalam foto kamu di bawah ini.
Memanfaatkan Cahaya Untuk Membangun Mood Dalam Fotografi
Pencahayaan merupakan hal paling dasar dalam fotografi, kreatifitas seorang fotografer bukan saja dilihat dari komposisi atau pun eksposur yang dia pilih saja. Melainkan juga dalam menilai cahaya ketika dia memotret. Cahaya adalah salah satu elemen terpenting yang mempengaruhi moods foto kamu.
Cahaya, tergantung waktunya. Punya kualitas dan moods fotografi yang berlainan. Kualitas cahaya terbaik didapatkan pada pagi hari dan sore hari. Karena intensitasnya yang tidak terlalu kuat, juga tidak terlalu lemah. Namun masih cukup untuk memberikan dimensi melalui bayangan pada karya foto kamu, juga memberikan moods tertentu dalam karya fotografi kamu.
Sedangkan Moods yang diciptakan dari cahaya, selain dari warna cahaya itu sendiri, moods atau nuansa dalam sebuah karya fotografi juga dipengaruhi oleh arah jatuhnya cahaya. Apakah dari sisi objek foto (side lighting) atau depan (front lighting) atau malah datang dari arah belakang objek (back lighting).

dalam foto kawan saya ini, cahaya pagi menunjukan kesan hangat. Arah jatuh cahaya dari belakang, Backlighting. fotografer, Adam Raidi
Ketika orang ingin memunculkan kesan atau mood hangat pada karya fotonya, biasanya arah cahaya yang digunakan adalah side lighting, dengan menggunakan warna oranye atau kuning. Intensitas cahayanya seperti waktu pagi dan sore. Tips pencahayaan fotografi ini pun bisa digunakan dalam pemotretan studio, khususnya jika kamu baru memulai belajar memunculkan mood dalam fotografi studio.
Kemudian ada juga fotografer yang ingin memunculkan kesan dingin. Dalam hal ini warna cahaya yang dominan digunakan biasanya adalah warna biru. Warna ini terjadi secara natural di waktu menjelang bagi, dan sehabis sore. Berbeda dengan warna cahaya yang dihasilakan ketika mendung. Ketika mendung cahaya cenderung lebih ke abu-abu, makanya tak jarang dalam hasil foto yang diambil ketika mendung warna-warna bawaan cenderung menjadi pucat.
Memunculkan kesan dingin bisa juga dilakukan pada pemotretan atau pada proses editing. Pada pemotretan antara anda menggunakan filter warna biru atau merubah Whhite Balance ke arah biru pada setting white balance kamera. Keduanya bisa dilakukan. Pada proses editing anda bisa menambahkan efek filter biru atau dengan menggeser sedikit keseimbangan warna atau white balance ke arah biru. tips fotografi ini sebaiknya banyak kamu coba. Karena untuk mendapatkan hasil yang pas, memang perlu banyak latihan.

dalam foto ini menunjukan intensitas dan keadaan pencahayaan sama, tetapi menggunakan white balance berbeda. sumber
kamu juga bisa menggunakan filter CPL atau filter ND untuk menggelapkan bagian yang terlalu terang. CPL punya fungsi tambahan untuk menghilangkan refleksi kecuali di permukaan non metal.
Warna Dan Mood Fotografi
Warna merupakan elemen kedua setelah cahaya yang paling mempengaruhi moods atau nuansa dalam fotografi. Berbeda dengan Cahaya yang memancarkan warnanya sendiri, Warna yang akan kita bahas disini adalah warna intrinsik benda-benda yang terekam dalam kamera anda.
psikologis warna secara umum telah lama diterapkan dalam bidang periklanan atau advertising. Psikologis warna erat kaitannya dengan hubungan emosi seseorang dengan jenis-jenis warna tertentu. Warna biru biasanya dikaitkan dengan kesan segar, hijau dengan asri dan oranye dengan ketenangan.
Tetapi persepsi seseorang mengenai warna bisa juga berbeda, tergantung dari perspektif budaya juga agama orang yang bersangkutan. Misal dalam budaya Jawa warna putih melambangkan kesucian, sedangkan dalam budaya Tiongkok melambangkan kematian.
Tentu saja budaya masyarakat modern yang kontemporer ini, pandangan modernnya ikut mempengaruhi soal persepsi orang tentang warna ini. Saat ini banyak pemaknaan warna oleh masyarakat yang modern sudah berbeda jauh dengan pemaknaan tradisional. Ini juga merupakan efek dimana elemen desain dan visual sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita.
warna yang sekarang ini digunakan pada semua elemen setiap interaksi sosial kita, khususnya dalam penggunaan platform sosial media. Menjadikan perspektif kita kepada warna, kurang lebih, berbeda dengan orang-orang dulu. Yang memandang dan memaknai warna masih dilihat dari nilai budaya tradisional. Sedangkan kita cenderung melihat warna dengan pandangan dan makna yang jauh berbeda dengan nenek moyang kita.
penggunaan warna dalam fotografi umumnya terlihat jelas dalam pemilihan latar belakang di foto-foto outdoor, pemilihan warna kostum dalam pemotretan fashion, warna-warna tumbuhan di musim tertentu untuk fotografi bergenre Landscape atau nature (alam).
Pendalaman tentang pemanfaatan warna dalam fotografi, merupakan bahasan panjang dan masih terus berkembang sampai sekarang.

dalam gambar ini warna dibedakan menjadi 2 kelompok. warna cerah/terang (atas) dan warna gelap/tua (bawah). sumber
Banyak hal dari warna yang bisa dimanfaatkan dalam fotografi. Tetapi secara dasar, perbedaan warna dimanfaatkan untuk mengahsilkan kontras dalam sebuah foto. Untuk kamu yang pemula. Kamu harus mengetahui bahwa warna-warna berbeda, khususnya seperti yang ditunjukan dalam gambar berikut, dimanfaatkan untuk lebih menonjolkan objek utama foto kamu dengan cara menaikan kontras, memberikan kesan lebih mencolok dan Point Of Interest yang lebih kuat dalam foto kamu.

gambar ini menujukan kalau warna yang saling bersebrangan, jika disandingkan dalam suatu gambar akan memberikan efek kontras tinggi dalam gambar tersebut. sumber
Warna-warna yang saling bersebrangan dalam gambar di atas menunjukan warna mana saja yang ketika ada dalam suatu gambar akan memberikan kontras paling tinggi. Ada juga beberapa warna yang kurang memberikan kontras seperti diilustrasikan dengan gambar dibawah.

dalam gambar ini, ditunjukan contoh warna yang memberikan kontras tinggi (kiri) dan perpaduan warna yang meberikan kontras rendah (kanan). sumber
Belajar memanfaatkan warna dalam fotografi memang agak sulit ketika kamu mencoba menerapkan ini. Kamu harus melatih mata dan pikiran kamu seperti kamera. Hal ini memang membutuhkan latihan terus menerus, agar menjadi kebiasaan.
Bentuk latihan fotografi yang bisa kamu terapkan dalam melatih kepekaan kamu terhadap warna adalah menempaktkan objek dengan warna terang di background warna gelap atau pun sebaliknya. Sedangkan tips fotografi dalam menangkap mood nya adalah pemilihan warna-warna terang objek yang dipadukan dengan warna gelap background.

dalam foto ini pemanfaatan kontras dengan menggunakan warna.
latar depan dan latar belakang yang didominasi oleh warna hijau diganggu alurnya oleh sweeter lengan panjang warna merah. Sehingga objek utama dalam foto ini memiliki POI yang kuat. foto: Zaki
kamu juga bisa merubah warna flash, dengan filter warna untuk flash. kamu bisa beli di sini
Lensa, Background dan Mood sebuah foto
Sekarang ini banyak sekali gadget yang bisa digunakan untuk memotret, belum lagi varian kamera yang bermcam-macam. Mulai dari rentang harga, jenis dan fungsi. Perkembangan teknologi imaji saat ini membuat kita menjadi masyarakat yang menjadikan fotografi bagian dari kesehariannya.
Dalam banyak situasi ketika mengambil gambar. Perbedaan kemampuan kamera, tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan kemampuan si fotografernya.
Kemampuan untuk mengambil sebuah gambar, terlebih lagi memunculkan suatu nuansa atau mood dalam sebuah karya foto lebih ditentukan oleh si fotografer dibandingkan dengan alat yang digunakannya. Walaupun lensa memang memberikan sebuah perspektif, Kemampuan memanfaatkan perspektif ini, tergantung dari kreatifitas si fotografer.
Lalu seperti apa set-up gear atau peralatan fotografi yang kita butuhkan untuk menangkap sebuah peryaan, konser atau potret manusia di jalanan? Jawabannya adalah tergantung apa yang bakal kamu potret. Dari mulai upacara Bendera sampai lomba atau bahkan konser musik.
Apa lebih baik kita menggunakan lensa wide atau tele? Jawaban paling aman tentunya bawa dua lensa jenis itu atau yang lebih ringkas adalah bawa lensa vario yang punya focal wide sampai tele. karena terkadang kita tidak bisa mendekati objek foto secara bebas dalam keadaan tertentu.
Lalu apa hubungannya lensa tele dan lensa wide dalam menangkap mood suasana sebuah foto?
Pengaruh Lensa Dalam Membangun sebuah Mood dalam Karya Foto
Banyak yang bisa mempengaruhi dan menentukan nuansa atau mood sebuah foto. Bisa saja itu datang dari warna, bayangan, ekspresi wajah atau keadaan sebuah tempat. Banyak hal yang bisa menentukan mood foto kamu.
sekarang ketika aplikasi edit foto di handphone begitu banyak. VSCOcam adalah salah satu yang paling populer. Karena bukan saja kualitasnya yang bagus, tapi mereka juga menghidupkan kembali warna foto dari zaman fotografi film. Banyak warna yang digunakan dalam filternya mencoba meniru warna hasil film negatif dari Kodak, Fuji, Konica dll.
memang moods foto tersebut bisa berubah. itu baru dari warna dan memainkan eksposur saja. tapi sebetulnya salah satu yang paling banyak mempengaruhi dalam membangun moods sebuah foto adalah background. Karena backgorund atau latar belakang biasanya memberi sebuah konteks dalam objek dalam foto tersebut.
kalian bisa lihat beberapa contoh karya foto terkenal dalam banyak hal. untuk menunjukan kehancuran sebuah tempat erkadang backgorund harus ditempatkan secara pas dalam foto.
Dalam contoh foto terkenal milik James Nachtwey ini backgorund menggambarkan dengan jelas tentang kehancuran tempat tinggal si bocah.

foto bocah Checnya di reruntuhan sebuah kota. foto ini menggunakan background sebagai sesuatu yang menjelaskan latar belakang si bocah. foto diambil oleh James Nachtwey dan dipublikasikan dalam bukunya Inferno sumber
Memang bukan Backgorund saja yang menentukan mood atau nuansa sebuah foto. Tapi dalam pembahasan ini kita sempitkan dulu untuk foto-foto non studio dan foto non close up portraits.
Karena menciptakan atau membangun moods dalam foto studio berbeda dengan mengerjakan moods foto dalam keadaan natural. begitu juga dengan menciptakan foto portraits close up yang menarik. Perlu keahlian dan pemahaman yang berbeda. nanti kita akan bahas mood foto studio dan close up portraits di artikel yang lain.
Backgorund foto atau latar belakang dalam sebuah foto sangat menunjang POI (Point of Interest) karya fotomu. jadi ketika ingin menangkap mood suasana tempatkan juga subjek dan objek foto kamu dalam background foto yang pas.
Jika kamu yang hanya memiliki HP untuk mometret jangan takut, kalian tetap bisa menciptakan karya foto yang memilki mood kuat, asal tahu caranya saja.
Baca artikel tentang fotografi hp lengkap dengan edit di sini.
Keuntungan Menggunakan Lensa Wide Dalam Membangun Mood Fotografi
Lensa Wide punya keuntungan yang sangat besar kalau kita bicara tentang mengambil latar belakang dalam sebuah karya foto. karena cakupan perspektif yang luas, maka background pasti selalu tertangkap dalam karya foto kita.
yang disebut dengan lensa wide adalah lensa yang fokalnya lebih rendah dari 50mm. Biasanya dimulai 40mm, 35mm, 28mm, 24mm, 18mm dan 16mm. Fokal yang lebih rendah dari 24mm biasanya disebut lensa super wide.
berbeda dengan lensa fish-eye atau lensa mata ikan, yang dapat mengmabil luas perpektif sampai 360 derajat. Lensa wide biasanya hanya mengambil luas sudut perspektif maksimal 235 derajat.
nah tapi ada masalah memotret menggunakan lensa wide. Backgorund memang akan selalu tertangkap dalam fotomu, cuma sering kali background yang tertangkap itu semerawut alias tidak pas dengan apa yang kamu bayangkan. Setidaknya begitulah di Indonesia.
di sinilah keuntungan memiliki lensa vario atau Variable focal. Atau lensa yang bisa diubah fokalnya. contoh seperti 18-105mm.
Kalau anda tidak punya lensa vario (variable focal) bagaimana? Jawabannya adalah menemukan persektif baru. Fotografi itu seni, bukan soal alat, apalagi harga. Jadi tergantung kreasi kamu dalam moemotret, dalam mencari sebuah sudut pandang baru. Karena fotografi adalah menciptakan gambaran dunia menurut kamu sebagai fotografernya.
Bahkan menurut beberapa fotografer profesional seperti kicauan phoblographer.com, lebih memilih menggunakan lensa fix karena lebih ringkas. Sekaligus memaksa dia untuk lebih kreatif dalam memotret.

dalam foto ini saya menggunakan kamera film dan lensa wide di fokal 35mm.
asyiknya menggunakan lensa wide adalah kamu bisa menangkap backgorund, menjelaskan apa dan dimana suatu momen terjadi. foto: Zaki
Ketika kamu menggunakan lensa wide, biasanya ketika anda tertarik untuk memotret suatu objek, banyak hal lain yang masuk ke dalam foto anda. Jangan kesal hati apalagi menggantungkan kamera anda dan mencari objek lainnya. Gunakan beberapa teknik seperti framing atau slow shutter speed untuk membuat objek utama anda lebih mencolok.
Jangan hilangkan elemen yang kamu anggap pengganggu dalam gambar itu. Tapi jadikan dia sebagai sebuah elemen gambar yang mendukung objek utama foto kamu dan meningkatkan daya tarik atau Point of Interest foto kamu.
fotografer profesional yang biasanya banyak menggunakan lensa wide adalah para wartawan foto. tuntutan profesinya adalah mereka harus bisa menggambarkan sebuah peristiwa yang disampaikan kepada pembaca.
dalam sebuah wawancara Steve McCurry berkata, bahwa kebanyakan alatnya hanya lensa wide saja. fokal paling panjang yang biasanya beliau bawa adalah 85mm. seorang Jurnalis foto dituntut untuk lebih dekat kepada subjeknya.
sampai-sampai fotografer ikonik perang dunia, Robert Cappa punya kutipan terkenal tentang pentingnya untuk dekat dengan objek yang bakalan dia foto.
“if your picture aren’t good enough, you aren’t close enough” -Robert Capa-
“jika karya fotomu kurang bagus, maka kamu kurang dekat” begitulah kata beliau. kalau kamu tidak percaya coba saja terapkan nanti kalau kamu memotret. simpel tapi muantaps loh tips dari aki Robert Capa ini!
dekat dengan objek foto kamu juga bisa diterapkan dalam fotografi Human Interest dan Street photography.
Keuntungan Menggunakan Lensa Tele Dalam Membangun Mood Fotografi
Yang disebut dengan lensa Telephoto atau tele saja, adalah fokal lensa yang biasanya lebih panjang dari 50mm. biasanya dimulai dari 70mm. penggunaannya biasanya dipakai untuk menciptakan foto portraits. penggunaan fokal yang lebih panjang lagi biasanya digunakan untuk macro sampai ke memotret Wildlife.
Enaknya menggunakan lensa tele adalah ketika kamu tidak perlu memotret dengan mendekati sebuah objek foto, kamu tidak harus mendekat untuk mengambil close-up objek foto tersebut.

dalam foto ini saya menggunakan lensa 85mm.
ditambah lagi kalau lebih dekat asap belerangnya itu loh yang bikin mata, hidung dan tenggorokan pedih. foto: Zaki
lensa dengan fokal 75 mm-85 mm biasanya digunakan untuk mengambil foto portraits. masalahnya jika kamu menggunakan lensa 50 mm dalam jarak dekat, apalagi untuk close up, biasanya terjadi distorsi pada wajah objek foto kamu.
lensa dengan fokal di atas 100mm biasanya digunakan untuk mengisolasi objek yang jauh. seperti sebuah pohon atau menara di kejauhan.
Dalam foto di atas, saya berdiri cukup jauh dari lokasi api biru berada. posisi saya waktu itu cukup jauh untuk mengambil gambar ini.
Menggunakan lensa wide dalam kondisi ini sebetulnya bisa saja membuat foto yang bagus. Namun saya yang baru merasakan memotret di dalam kepulan asap belerang benar-benar berat. bayangkan saja, mata, hidung dan tenggorokan terasa perih. terus-terusan mengeluarkan lendir, seperti memotret dalam kepulan gas air mata.
Semalaman saya berada di kawan gunung Ijen untuk memotret Api Biru ini. di posisi saya memotret yang terletak cukup jauh di belakang dan di atas kawah. efek perih asap belerang tidak sekuat di dekat api biru itu. buat saya membawa lensa tele ke sini merupakan suatu keuntungan.
Untuk tips foto malam kamu bisa baca di artikel ini.
Cuma memang ketika kita juga ingin bisa memasukan background atau latar belakang dalam foto kamu. Memang kamu harus mundur cukup jauh.
Cuma terkadang jika kamu cuma membawa fokal lensa yang terlalu panjang, bisa bikin susah juga. mau mundur sudah jauh juga, malah bikin komposisi foto kamu enggak enak atau malah objek foto utama kamu terhalang.
untuk kamu yang suka memotret street, modeling, lensa 85 mm lumayan enak juga dipakai. Nah kalau fokal lensa sudah lebih panjang dari 100mm biasanya susah juga kita menempatkan background yang luas untuk mendapatkan objek foto kamu.
tapi ingat satu hal. kamu juga perlu membiasakan diri dengan alat yang kamu punya. untuk bisa berkembang dan semakin matang dalam membuat karya-karya foto kamu, maksimalkan alat yang tersedia!
menjadi fotografer itu tidak dibatasi alat. Alat memang punya batasan, tapi kreatifitas bisa dikembangkan!
Ingin melanjutkan mempelajari editing foto, Kawan? Kamu bisa baca edit foto secara keren di sini.
Waktu memotret terkadang ketika kamu datang ke tempatnya apa yang ada di hadapan kamu dan apa yang ada di kepala kamu jauh berbeda. Bisa karena cuaca yang tidak mendukung, salah bawa alat dan sebagainya. Sering sekali orang malah kebingungan.
nah bingung ketika memotret itu tanda-tanda kamu masih bisa mengembangkan fotografi kamu. jadi teruslah memotret dan berkarya dalam fotografi!
Akhir kata, memang warna, suhu cahaya dan background adalah hal penting jika kamu ingin memberikan nuansa atau mood tertentu ke dalam karya foto kamu. Lensa apapun yang kamu pilih untuk digunakan, memang berpengaruh. Tetapi karya fotografi dengan mood foto paling maksimal tetap datang dari kreatifitas kamu.
Nah ingin sukses di dunia fotografi kamu bisa lanjutkan baca ini.
Seperti juga proses berkarya yang lain, fotografi juga memerlukan sebuah proses sampai kamu bisa menjadi fotografer yang matang. Jadi mari tetap memotret, tetap berkarya, dan semoga yang kepingin dapet order juga dapat. dan jangan lupa, apapun alatnya tetap kamu fotografernya! sampai jumpa lagi di artikel yang lain kawan!
#salampemotret
27 Comments
Tukang Jalan Jajan
November 29, 2016 at 4:15 amtips nya keren keren mas, suka membacanya. runut dan jelas. mudah2an ada kesempatan bertemu dan ngobrol. saya pengen belajar 🙂
kojacky
November 30, 2016 at 2:59 amwah ada traveler kelas berat berkunjung ke blog saya. Hahaha. Wah boleh juga tuh mas. Amin, semoga kita bisa ketemu nanti. Terima kasih udah mampir mas.
Ety Abdoel
November 29, 2016 at 4:51 amWaini, untuk bisa menangkap mood emang perlu banyak latihan ya Mas Zaki.
Kalau kemampuan memotret saya baru sebatas menangkap objek doang. Objek mah ketangkep tapi mood nya gak dapat.
Jadi foto saya kurang bercerita gitu.
Apalagi andalan saya cuma hape.
kojacky
November 30, 2016 at 2:57 amyang penting semangat mbak hahaha. itu foto di gunung yang ada orang pake sweeter merah pake hp loh. Soalnya kalau pake hp enak motretnya enggak berat bawanya hehehe.
makasih udah mampir yah mbak
pengertian cloud computing
November 30, 2016 at 8:56 amwahh ternyata begitu yah caranya, baru tau nih caranya makasih
kojacky
November 30, 2016 at 3:08 pmwah bagus kalau bermanfaat, makasih udah mampir mas
Johanes Anggoro
Desember 2, 2016 at 4:04 amsaya masih awam sekali dalam fotografi, tipsnya bermanfaat sekali
kojacky
Desember 2, 2016 at 6:14 amyo mas terima kasih sudah mampir. Kalau tulisan saya bermanfaat, jadi seneng deh hehehe
Nunung Yuni
Desember 2, 2016 at 7:56 amWaah..
Bahasaannya lengkap banget. Kalau buat orang awam kayak aku sih pokoknya foto outdoor hasilnya lebih bagus daripada indoor karena lebih banyak cahaya gitu aja mas.
Ini bacanya pelan pelan soalnya bahasan fotografer banget.
kojacky
Desember 3, 2016 at 3:16 amhaha, paling aman sih mbak bacanya sambil praktek….memang sih ini bacaan tingkat intermediate….nanti deh saya bikin yang buat pemulanya. terima kasih udah mampir yah
Ipeh Alena
Desember 2, 2016 at 8:46 amMasih banyak yang harus saya pelajari nih. Saya masih pemula yang kalau motret seadanya. Suka ga mikirin pencahayaan, sudut pengambilan dan hal2 lain. Jadi kepengen praktek
kojacky
Desember 3, 2016 at 3:17 ammari dong kakak, kita praktek bareng…nanti kita adain workshop deh ehehehe.
Nia Haryanto
Desember 3, 2016 at 7:25 amMantap nih tipsnya. Tapi susah ya kalo pake hape. Aku gak punya camera bagus, kakak. Huhuhu 😀
kojacky
Desember 5, 2016 at 4:14 amnanti aku bikinin khusus deh mbak tips memotret dengan kamera hp. makasih udah mampir yah
iden
Desember 4, 2016 at 4:05 pmsangat menarik mas! saya suka sekali tips-tipsnya, sangat berguna terutama buat saya. terima kasih
kojacky
Desember 5, 2016 at 4:13 amwah kalau bermanfaat tulisan saya, saya ikut senang. makasih udah mampir kang Iden
ikaz
Desember 6, 2016 at 9:27 amwah ok nih artikelnya
Edi Media Sosial
Desember 6, 2016 at 11:33 amUlasannya mantab, kita kita jadi bertambah pengetahuan fotografi.
kojacky
Desember 18, 2016 at 2:08 pmok gan. terima kasih udah mampir yah
angkisland
Desember 28, 2016 at 10:09 pmsukses terus mas… lama sekali sayas udha melupakan teori” inih hehe,… mantap mas.. jadi ingat
TDF Prolog Belajar Dasar Fotografi Untuk Pemula Garis Warna
April 9, 2017 at 1:29 pm[…] referensi juga kamu bisa membaca artikel tentang “Menciptakan Moods Dalam Fotografi” di sini […]
Balecter
Juni 27, 2019 at 8:07 pmTrims, untuk tipsnya.
kojacky
Juni 27, 2019 at 10:12 pmMakasih udah mampir bro ke sini.
Influencer adalah Kesempatan Fotografer buat Nambah Penghasilan Garis Warna
Juni 28, 2019 at 11:05 am[…] https://gariswarnafoto.com/tips-fotografi-membangun-mood-dalam-karya-foto-kamu/ […]
30+ Tips Foto HP Plus Edit, Pasti Bikin Karya Fotografimu Makin Keren Garis Warna
Juli 15, 2019 at 4:43 pm[…] Artikel tentang menciptakan moods dalam fotografi bisa kamu baca lengkapnya di sini. […]
Nurul Sufitri
Agustus 28, 2019 at 2:33 pmOh begitu ya. Foto yang bagus itu gimana kita sebagai sudut pandang, bukan akat maupun harga? Iya sih apalagi kalao punya lensa standar. Mahhhal kan kalo diturutin kudu dan kepengen beli lensa yang ini dan itu. Aku pun masih bejajar level basic lagi dan lagi hahaha. Mau dong kapan2 diajarin sama Mas Zaki 😀
kojacky
Agustus 30, 2019 at 9:06 pmHahahah, duh saya sekarang di Sukabumi mbak Nurul, ke Jakarta kalau hanya ada urusan aja hehehe. Tapi nanti deh, saya juga mulai bikin video buat Youtube hahahha