Buat kawan yang baru memasuki dunia fotografi dan videografi dan ingin mencari penghasilan dari sini atau ingin memperdalam skill tentang post processing, maka kawan perlu memiliki laptop untuk edit foto dan video itu. Namun bagaimana memilihnya?
Ada berbagai macam merek yang bisa kau coba dengan rentang variasi harga yang bermacam-macam. Kalau kawan bertanya merek dan spek apa yang terbaik untukmu? Maka kawan perlu tahu tentang rule of thumbs atau aturan umum dalam memilih laptop atau pc ini.
Sebenarnya ada beberapa fakta yang harus kawan ketahui sebelum memilih laptop atau pc dengan spek gila-gilaan. Laptop dengan spek RAM 2GB pun sebenarnya sudah bisa menjalankan Photoshop CC 2019. Lalu kenapa spek perlu tinggi?
Semakin berat pekerjaannya, maka spesifikasi laptop harus semakin tinggi

Berikut spesifikasi laptop yang direkomendasikan oleh Adobe sendiri ketika menjalankan Photoshop CC. Saya sendiri edit foto menggunakan Laptop ASUS yang harga lima jutaan dengan memodifikasi RAM menjadi 2 GB. Sudah kuat kok untuk menjalankan Photoshop CS 5.
Jika kawan hanya edit warna, kecerahan, kontras, menyatukan foto, maka sebenarnya kerja laptop tidak terlalu tinggi karena tidak memerlukan performa tinggi dalam melakukan edit di atas.
Namun akan berbeda jika kawan melakukan editan yang akan menghilangkan banyak elemen pada foto, seperti menggunakan Clone Stamp untuk menambal foto. Maka kerjanya akan naik tingkat beratnya.
Jadi pekerjaan edit foto dan video yang memerlukan spesifikasi tinggi adalah yang memerlukan banyak rendering seperti membuat foto panorama dan photo stacking (teknik edit yang digunakan untuk membuat foto star trails, timelapse, dan hyperlapse).
Untuk edit video, selama itu editing offline (memotong dan menjahit potongan video) dengan Adobe Premiere maka laptop atau PC dengan spek rendah pun mampu melakukannya. Namun jika kawan sudah mulai ingin mengubah tone warna video, maka diperlukan spek laptop yang lumayan.
Jadi apa spesifikasi minimal laptop agar bisa melakukan editing yang berat?

Banyak perangkat kerja yang bekerja keras ketika kita edit foto dan video, namun agak berbeda dengan video games tentang mana hardware (perangkat keras) yang paling bekerja keras. Umumnya video games lebih membutuhkan VGA Card dengan spesifikasi tinggi.
sedangkan editing foto, video, atau 3D lebih membutuhkan processor dengan kemampuan baca yang tinggi.
Perangkat keras yang bekerja paling keras dalam melakukan rendering seperti menjahit beberapa foto menjadi satu, menggunakan clone stamp untuk area besar di Photoshop, atau mengubah tone warna video, maka Processor yang bekerja paling keras.
Baca juga: Kupas tuntas fotografi mobil selengkapnya di sini
Untuk Processor ini sebenarnya beberapa versi seperti Core i5 dengan kemampuan baca di atas 3 GHz sebenarnya sudah mumpuni. Tentu saja jika kawan mampu membeli yang versi Core i7 lebih mantap lagi.
Bagaimana dengan Processor Core i3 atau versi lebih lama seperti Duo Core dan Core2 Duo? Sama saja, yang penting adalah kemampuan bacanya mendekati 3.0 Ghz atau melebihi. Versi dari AMD juga sebenarnya sama.
Jadi cari laptop atau pc dengan processor yang mendekati atau melebihi 3 Ghz.
Nantinya jika kamu mengedit banyak foto resolusi tinggi (biasa foto ini digunakan untuk cetak besar). Maka processor dengan kemampuan baca tinggi akan memudahkan pekerjaanmu.
Processor dengan spek rendah sebenarnya mampu melakukan pekerjaan berat, namun kecepatan render akan berjalan dengan lambat.
Kamu bisa lihat rekomendasi spesifikasi untuk menjalankan Photoshop dari Adobe di sini.
VGA Card laptop untuk edit foto dan video
Jika kamu memiliki anggaran besar untuk membeli laptop atau VGA card tentu saja bisa tak harus ambil pusing dengan anggaran. Namun jika budgetmu terbatas, ya kita harus menghitung di sana-sini.
Baca juga: 14 Tips Komposisi untuk fotografi Pantai
Untuk edit foto VGA Card tidak terlalu berpengaruh. Namun untuk edit video VGA Card ini berperan penting.
Contoh rekomendasi minimal dari Adobe ketika kita edit video di Premier adalah minimal 2GB GPU Vram dan rekomendasinya adalah 4GB GBU VRam.
Semakin tinggi VRam di VGA Card maka harganya semakin mahal. Semua merek VGA Card bisa digunakan.
Jika budgetmu terbatas pilih VGA Card yang memiliki minimal 2GB VRam seperti ASUS GT730 2GB DDR3.
Ram untuk laptop edit foto dan video
Umumnya semua software Adobe merekomendasikan 16 GB untuk besarnya Ram, baik untuk PC dan Laptop. Kecuali untuk Photoshop rekomendasinya adalah 8 GB.
Pengalaman saya edit menggunakan Ram 2 GB untuk video adalah buruk, laptop saya gak kuat untuk mengubah warna, jika potong dan jahit masih mampu. Tapi sebatas itu, rendering cukup lama.
Untuk editing foto ram 2GB jika mengubah warna, edit kontras, dan kecerahan pun cukup. Bahkan untuk membuat Ray of Light (ROL) pun masih bisa meskipun kerjanya lambat.
Heat sink laptop untuk edit foto dan video
Heat sink adalah bagian dari laptop yang mengurangi panas saat perangkat keras bekerja. Tidak seperti PC yang heat sink nya bisa kamu modifikasi atau ganti, heat sink di Laptop sudah menyatu sebagai bagian dari body laptop.
Di sini perbedaan harganya akan semakin tajam, laptop dengan heat sink terbaik biasanya berharga mahal. Contohnya seperti MacBook Pro.
Jika VGA Card, RAM, dan Processor yang menentukan apakah laptop bisa mengerjakan pekerjaan berat atau tidak maka heat sink berperan sebagai pendingin yang menjaga laptop tetap bekerja optimal meskipun bekerja lama. Itu kenapa banyak lapisan logam tipis di badan laptop.
Ini yang membedakan antara Laptop harga 5 juta dan 20 juta, selain spesifikasi Hardware yang lainnya tentu lebih bagus, heat sink-nya juga memiliki kualitas yang lebih baik.
Seri laptop yang memiliki Heat Sink terbaik adalah Laptop dengan seri High End (seri tercanggih dari pabrikan).
OS: Windows vs Apple
Kenapa Operating system harus diperhitungkan di sini? Penyebabnya adalah perbedaan Operating System (OS) bisa membuat perbedaan performa yang cukup mencolok.
Untuk laptop yang digunakan untuk edit foto, video, dan desain maka jelas Mac unggul jauh dibandingkan Windows. Anda bisa coba sendiri render video akan selalu lebih cepat di Macbook dibanding PC dengan spesifikasi tinggi.
Namun Apple terkenal memaksa penggunanya untuk menggunakan produk terbaru mereka. Contohnya untuk Install program Adobe terbaru di Mac keluaran 2015 misalnya tidak bisa. Mac tahun segitu mungkin hanya akan mampu install Photoshop CS6.
Lalu jika kawan update OS pada Mac lama, seringnya performa akan terasa lebih lambat.
Kelebihan Mac sebagai laptop untuk edit foto dan video:
- Render lebih cepat yang membuat proses editing lebih cepat
- User Interface juara, hingga mudah digunakan
- Performa Mac lama masih mumpuni untuk software-software edit dan desain
Kekurangan Mac:
- Update OS membuat barang lama tidak compatible
- Tidak bisa install software Adobe atau desain lain terbaru di Mac lama
- Harga mahal
- Harus ganti baru per lima tahun
Kelebihan Windows:
- Software adobe bisa install di produk lama asal spek sesuai
- Untuk PC spesifikasi bisa diganti menyesuaikan anggaran dan kebutuhan
- Harga variatif tergantung spesifikasi
Kekurangan Windows:
- Performa terkadang tak stabil
Secara umum saya lebih memilih Mac jika budgetnya terpenuhi. Namun, kekurangan lain Mac adalah tidak semua games bisa diisntall, jika kawan mencari mesin yang bisa digunakan untuk edit sekaligus dipakai main games juga.
Untuk Ubuntu sebenarnya performa untuk beberapa software edit itu bahkan lebih baik daripada Mac, namun adobe tidak bisa diinstall pada laptop atau pc yang menggunakan sistem operasi Open Source ini.
Jadi aplikasi edit foto dan video pilihanmu untuk edit jadi lebih terbatas jika menggunakan Ubuntu.
Pilih Laptop atau PC?
Secara umum spek tinggi selalu akan lebih murah di PC dibanding Laptop. Namun kekurangannya hanya satu yaitu tak ada mobilitas. Jadi di sini kawan harus memikirkan mana yang lebih tepat untuk kebutuhan.
Buat kawan yang suka bepergian dan harus bisa bekerja dimana pun dan bahkan kapan pun, maka laptop akan menjadi pilihan utama.
Baca juga: 9 Cara edit foto di Photoshop
Sedangkan buat kawan yang membuka bisnis studio maka PC lebih baik karena jika jumlah foto, video, desain, dan motion graphic-nya banyak, maka PC lebih cocok untuk edit pekerjaan berat ini.
Layar Retina Optic atau yang biasa?
Jawabannya adalah kembali lagi ke kebutuhan editingmu.
Sebagai contoh monitor laptop biasa dan retina optic itu masih bisa digunakan jika editing untuk dilihat di layar laptop, komputer, web, atau media sosial.
Namun, jika digunakan untuk cetakan apalagi yang ukurannya besar, maka kawan harus membeli monitor khusus yang sudah dikalibrasi sesuai dengan tempat mencetak foto itu.
Jenis monitor yang digunakan untuk kalibrasi cetak LCD IPS. Beberapa tempat cetak foto seperti di Jonas JPOP, Bandung sudah menyediakan warna yang sesuai dengan hasil akhir cetakan.
Kesimpulan
Saat ini berbagai merek elektronik seperti HP, Asus, Apple, Samsung, dan yang lainnya menawarkan berbagai pilihan laptop untuk kawan.
Panduan ini ditujukan untuk kawan yang bingung dalam memilih Laptop atau PC, juga pilihan apa saja yang menentuk performa alat itu jika digunakan edit foto, video, desain, atau motion grafis.
Pilihlah yang sesuai kebutuhan. Untuk Windows kamu masih bisa membeli Laptop tangan kedua yang jarang digunakan untuk pemakaian berat. Sedangkan untuk Mac jangan membeli yang umurnya lebih dari 3 tahun.
Segitu saja dari saya dan selamat berkarya, kawan.
2 Comments
Mahariyanto
Mei 28, 2020 at 6:44 pmRam 4 GB kayanya sudah bagus ya bang buat software Adobe tapi kalau ada dana lebih lebih bagusnya 16 GB biar mantab.
kojacky
Mei 28, 2020 at 7:45 pmKalau untuk edit foto dan desain masih oke, kalau video tapi rendernya lama. 8 GB lebih oke buat video.